Minggu, 23 Maret 2014

KE NWan (bag 1)



NAHDLATUL WATHAN


A.  Pengertian Nahdlatul Wathan
1.    Menurut Etimologi
Nahdlatul Wathan berasal dari dua kata arab yaitu : “Nahdlah” dan “Al-Wathan”. Nahdlah berarti kebangkitan, pergerakan, pembangunan. Al-Wathan berarti tanah air atau negara. Jadi, menurut bahasa (etimologi) Nahdlatul Wathan berarti “Kebangkitan Tanah Air”, “pengembangan negara” atau “membangun negara”.
2.    Menurut Terminologi
Secara terminologi (istilah) Nahdlatul Wathan adalah organisasi Islam Ahlussunnah Wal Jamaah ‘ala Madzhabil Imami Asysyafi’i r.a. didirikan di Pancor Lombok Timur Nusa Tenggara Barat oleh Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zaenuddin Abdul Majid pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1327 H. bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1953 M. dan memusatkan kegiatannya dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah Islamiyah.

B.  Lambang Organisasi Nahdlatul Wathan
Lambang Organisasi Nahdlatul Wathan adalah “Bulan Bintang Bersinar Lima”, warna gambar putih dan warna dasar hijau.

Arti dan falsafah lambang organisasi Nahdlatul Wathan adalah sebagai berikut :
  1. Bulan melambangkan Islam.
  2. Bintang melambangkan Iman dan Taqwa.
  3. Sinar Lima melambangkan Rukun Islam.
  4. Warna gambar putih melambangkan Ikhlas dan Istiqomah.
  5. Warna dasar hijau melambangkan selamat berbahagia dunia dan akhirat. 
TGK. H. M. Zainuddin Abdul Majid bersama kedua putrinya Siti Rauhun dan Siti Raihanun sambil memperkenalkan simbol NW yang harus diperjuangkan (Gambar ini diambil waktu akan berangkat menghadiri Sidang Konstituante)



A.  Latar Belakang Lahirnya Nahdlatul Wathan
Kelahiran Nahdlatul Wathan sebagai organisasi pendidikan, sosial dan dakwah bersumber pada dua madrasah induk, yaitu Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang oleh pendirinya diberi nama “DWI TUNGGAL PANTANG TANGGAL”.
Madrasah NWDI  mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah Hindia Belanda dengan diterbitkan akte berdirinya tanggal 17 Agustus 1936, kemudian TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid selaku pendiri meresmikan berdirinya madrasah tersebut pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H bertepatan dengan tanggal 22 Agustus 1936 M. Tidak terduga dikemudian hari tanggal 17 Agustus juga merupakan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Setelah madrasah NWDI menghasilkan lulusan  angkatan pertama tahun 1941, TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid berusaha mengembangkan madrasah tersebut dengan mendirikan madrasah khusus untuk wanita. Usaha ini berhasil dengan berdirinya madrasah Nadlatul Banat Diniyah Islamiyah yang disingkat NBDI pada tanggal 15 Rabi’ul Akhir 1362 H bertepatan dengan tanggal 21 April 1943 M dan tidak terduga dikemudian hari tanggal 21 April ditetapkan sebagai hari Kartini.
NWDI melahirkan lulusan pertama tahun 1941 dan NBDI pada tahun 1949. Para lulusan tersebut ada yang melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dan ada pula kembali ke masyarakat. Diantara mereka yang terjun ke masyarakat ada yang mendirikan madrasah cabang NWDI dan NBDI, dan aktif mengadakan dakwah dan pengajian umum melalui majlis-majlis taklim, baik di masjid maupun di tempat-tempat lain, utamanya di pedesaan, sehingga pada tahun 1949 telah berdiri sebanyak 24 buah madrasah.
Madrasah-madrasah cabang NWDI dan NBDI terus mengalami perkembangan sehingga pada awal tahun 1953 telah berdiri 66 madrasah.
Melihat pertumbuhan dan perkembangan madrasah-madrasah cabang ini, maka diperlukan adanya organisasi yang berfungsi sebagai wadah koordinasi, pembina, pemelihara dan penanggung jawab terhadap segala amal usaha yang dilakukan, baik dalam bidang pendidikan maupun sosial dan dakwah. Maka lahirlah organisasi Nahdlatul Wathan pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1372 H bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1953 M.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar